Selasa, 10 Maret 2015

Latar Belakang Adabya Soft Skill








 

Latar belakang
 Softskill adalah istilah dalam EQ seseorang yang dapat di kategorikan kedalam kekhidupan sosial komunikasi, dan kebiasaan, softskill merupakan keterampilan seseorang yang berhubungan dengan bidang ilmunya, yang melatari adanya softskill adalah karena setiap orang memiliki bakat yang dimana bakat tersebut nantinya akan mempengarusi segi psikologi dari orang tersebut dalam kehidupannya. Softskills adalah sebuah istilah dalam sosiologi tentang EQ (Emotional Intelligence Quotient) seseorang, yang dapat dikatagorikan /klusterkan menjadi kehidupan sosial, komunikasi, bertutur bahasa, kebiasan, keramahan, optimasi.

Softskill menurut beberapa ahli
 Menurut : http://hiddengrazz.blogspot.com/2010/09/pengertian-softskill-penjelasannya.html Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya. Namun , softskill ini dapat dikatakan sebagai keterampilan personal dan inter personal. Yang dimaksud softskill personal adalah kemampuan yang di manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri. Misalnya, dapat mengendalikan emosi dalam diri, dapat menerima nasehat orang lain, mampu memanajemen waktu, dan selalu berpikir positif. Itu semua dapat di kategorikan sebagai softskill personal. Kemudian yang dimaksud softskill inter personal adalah kemampuan yg dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang lain. Contohnya, kita mampu ber hubungan atau ber interaksi dengan orang lain, bekerja sama dengan kelompok lain, dan lain lain. Nah, softskill juga harus di iringi dengan hardskill, karena kita hidup tidak boleh hanya mempunyai softskill yang berkualitas saja, tapi hardskill kita perlu diperhatikan. Dengan memiliki hardskill yang baik, kita bisa menjadi manusia yang berkualitas. Misalnya, kita di sekolahkan oleh orang tua kita, kita akan memiliki ilmu pengetahuan, nah ilmu tersebut akan kita gunakan
 
dalam kehidupan kita nanti, oleh karena itu, hardskill dan softskill yang seimbang dapat menumbuhkan jiwa/pribadi yang berkualitas Soft Skill atau keterampilan lunak menurut Berthhall (Diknas, 2008) mendefinisikan soft skill sebagai
“personal 
 and interpersonal behaviour that develop and maximize human  performance (e.g. coaching, team building, decision making, initiative)
.” 
 merupakan tingkah laku personal dan interpersonal yang dapat mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia (melalui pelatihan, pengembangan kerja sama tim, inisiatif, pengambilan keputusan lainnya. Keterampilan lunak ini merupakan modal dasar peserta didik untuk berkembang secara maksimal sesuai pribadi masing-masing. Menurut Kamus wikipedia (2009) mendifinisikan
soft skill
sebagai :
“sociological 
 term relating to
 person’s
 emotional quotient, the cluster of personality traits, social graces, communication, language, personal habits, friendliness, and optimism that characterized reletionships with other people.
 Jadi, dapat disimpulkan bahwa
soft skill
adalah perilaku individu yang tidak terlihat wujudnya dan bersifat personal maupun interpersonal yang dapat berkembang dan meningkatkan kualitas diri seseorang. Menurut : http://panduzone.blogspot.com/2012/03/arti-pentingnya-soft-skill-dalam_04.html
Soft skill
merupakan keterampilan diluar keterampilan teknis dan akademis, dan lebih mengutamakan keterampilan
intra
dan
inter personal 
. Keterampilan
intra personal
mencakup kesadaran diri (kepercayaan diri, penilaian diri, sifat dan preferensi, serta kesadaran emosi) dan keterampilan diri (peningkatan diri, pengendalian diri, manajemen sumber daya, pro aktif). Sedangkan keterampilan
inter personal 
 mencakup kesadaran sosial (kesadaran politik, memanfaatkan keragaman, berorientasi pelayanan) dan keterampilan sosial (kepemimpinan, pengaruh, komunikasi, kooperatif, kerja sama tim, dan sinergi).
Soft skill 
mumpuni mutlak harus dimiliki oleh manusia sebagai modal untuk mengarungi berbagai bidang kehidupan seperti pekerjaan, rumah tangga, organisasi masyarakat, dan lain-lain. Sebagai contoh, di dunia kerja dalam proses perekrutan karyawan baru, keterampilan teknis
(hard skill)
 lebih mudah diseleksi berdasarkan daftar riwayat hidup, indeks prestasi, pengalaman kerja dan berbagai keterampilan yang dikuasai. Sedangkan
soft skill 
 dievaluasi berdasarkan psikotest dan wawancara mendalam. Hasil dari psikotest tersebut akan digunakan perusahaan untuk menempatkan karyawan di posisi yang tepat. Dewasa ini, semua perusahaan mensyaratkan adanya kombinasi yang seimbang antara
hard skill
dan
soft skill 
 untuk semua posisi karyawan. Pendekatan
hard skill 
dianggap sudah tidak efektif, percuma saja jika
hard skill
baik tapi
soft skill 
nya buruk. Perusahaan akan lebih memilih calon karyawan yang memiliki kepribadian dan
 
karakter lebih baik walaupun tidak ditunjang
hard skill 
yang mumpuni. Alasannya jelas, karena melatih keterampilan teknis jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter seseorang. Dengan kata lain,
hard skill
merupakan faktor penting bagi manusia dalam bekerja, tetapi keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh
soft skill
yang lebih baik. Perlu untuk diketahui bahwa
soft skill
bukanlah sesuatu yang stagnan. Keterampilan ini dapat diasah dan ditingkatkan seiring dengan bertambahnya pengalaman seseorang. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
soft skill 
, yang paling terkenal adalah
learning by doing
. Mengikuti berbagai pelatihan dan seminar juga dapat meningkatkan
soft skill 
. Namun, diluar itu semua, ada satu cara yang paling ampuh untuk meningkatkan
soft skill 
 yaitu dengan lebih sering berinteraksi dan beraktifitas dengan orang lain. Mengingat pentingnya
soft skill 
 dalam kehidupan kita, maka marilah kita tingkatkan
soft skill
demi kehidupan yang lebih baik.


#Kesimpulan menurut saya dari pengertian Softskill tersebut sudah dijelaskan bahwa Sosftskill itu adalah kemampuan atau bakat seseorang yang tidak terlihat wujudnya namun bias kita rasakan, bekerja sama atau berinteraksi di lingkungan dengan orang lain itu pun bersifat Softskill Inter-Personal, dan anak muda sekarang pasti mempunyai emosi yang kuat tetapi kalau kita tidak bias mengendalikan emosi tersebut itu pun juga dinamakan Softskill Personal. Kalau ada Softdkill pasti juga ada Hardskill, nah Hardskill ini penting bagi Mahasiswa, misalnya Mahasiswa itu sangat menguasai Teknik Mesin dan dia pun sangat terampil dalam melakukannya itulah salah satu contoh Hardskill. Intinya kalau bias Softskill harus di seimbangi dengan Hardskill, Terima Kasih …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar