Selasa, 10 Maret 2015
Cerpen Cinta Pertama
Namaku irham, aku anak ke 4 dari 5 bersaudara. Aku terlahir sebagai lelaki yang tidak cukup tampan, bahkan dikategorikan jelek. Akan tetapi ibuku tak bosan-bosan mengatakan bahwa aku, anak laki-laki nya yang paling kecil ini, adalah lelaki yang sangat tampan. Walaupun hanya ibuku yang mengatakan aku seorang yang tampan, aku tidak pernah mengeluhkan keadaanku. Aku selalu bersyukur atas apa yang Allah telah berikan kepadaku. Karenanya aku selalu bersemangat menjalani hari-hari ku.
Aku sosok laki-laki yang susah buat jatuh cinta. Ketika semua teman-teman ku jatuh cinta, aku hanya santai dan tidak peduli dengan yang namanya cinta. ketika mereka semua bercerita dengan gadis-gadis yang mereka sukai, aku malah mengejek mereka. Pernah sesekali mereka mengejekku g*y hanya karena aku tidak pernah jatuh cinta.
Hari demi hari ku lalui tanpa ada kekasih yang mendampingiku. Namun aku masih saja santai tanpa memperdulikan apa yang disebut jatuh cinta. Terkadang pernah terfikir oleh ku, apakah aku ini normal? tentu saja iya, secara lahir aku memang lelaki normal. Namun yang sering menjadi pertanyaan di kepalaku adalah, kenapa aku tidak mudah jatuh cinta dan memiliki gadis yang ku sukai seperti yang dialami teman-teman ku? aku sendiri pun tidak tahu apa jawabannya. Aku selalu berkata dalam hati, mungkin ada saatnya bagiku untuk jatuh cinta. Hanya saja waktunya belum tepat.
Hari demi hari terus berlalu. Saat itu aku masih SMA tepatnya kelas 3. Aku sekolah di sebuah sekolah ternama di rantauprapat sumatera utara. Bagiku masa-masa SMA adalah masa yang tidak mungkin kulupakan. Karena ketika SMA aku menjadi lumayan dikenal. Sebab aku sering tampil dari panggung menuju panggung, sebagai seorang gitaris dari sebuah band kecil yang ku bentuk dengan teman-teman sekolahku. Band kami lumayan memiliki nama di kota kesayangan kami rantauprapat. Oleh sebab itu aku memiliki teman-teman baru yang ku kenal setelah manggung.
Ketika menjadi pengisi sebuah acara, aku sering bertemu dengan gadis-gadis cantik, dimulai dari model, dancer, SPG dan masih banyak. Ketika jumpa dengan gadis-gadis tersebut, biasanya teman-teman ku mengajak aku untuk berkenalan dengan mereka. Namun aku tak pernah terlalu memikirkan untuk memiliki pacar. Lagi-lagi aku diejek dengan teman-temanku sebagai lelaki g*y. Namun seperti biasa aku tak pernah ambil pusing.
Suatu waktu, tepat dimulainya semester akhir, aku dekat dengan seorang gadis yang bernama “siti aminah”. Dia merupakan gadis lembut yang sangat baik hati. Wajahnya cantik, imut, apabila malu pipinya berubah menjadi merah. Badannya kecil, mungil, tapi pas dengan wajahnya yang kekanak-kanakan. Dia merupakan gadis lembut, yang mudah sakit hatinya. Tak jarang dia menangis saat di sekolah. Bahkan sebelum dekat aku sempat membencinya, karena aku sangat tidak suka dengan seseorang yang cengeng. Aku sering mengejek dia saat menangis. Saat kami sudah dekat, aku mengajak dia untuk taruhan. Taruhannya adalah apabila dia bisa menahan untuk tidak menangis sampai nanti waktunya perpisahan, maka dia bisa meminta apa saja dari ku. Hanya itu, apa bila dia kalah dalam taruhan, maka tidak ada sanksi terhadapnya, cukup tidak adil bukan?. namun tanpa aku sadari, itu merupakan bentuk karena aku peduli terhadapnya. Akhirnya aku pun dekat dengan dia. Ketika kami masih dalam taruhan, aku beberapa kali melihat dia menahan tangis nya, padahal biasanya kalau wajah nya seperti itu, artinya dia ingin menangis, namun ketika dia ingin menangis, dia selalu melihat ke arah ku, aku hanya senyum kepadanya, dia pun menahan air matanya agar tidak keluar. Semester akhir kelas 3 pun berakhir, akhirnya dia memenangkan taruhan, dia meminta coklat sebagai hadiah kemenangannya. Lalu aku pun memenuhi permintaan nya. Aku merasa senang karena bisa membuat dia menjadi wanita yang terlihat lebih tegar.
Masa liburan menunggu kelulusan pun tiba. Pada waktu liburan aku semakin dekat dengan dia. Aku sering smsan dengan dia, tak jarang kami bercerita lewat sms. Bahkan dia juga sering curhat tentang kisah-kisah yang dialaminya dengan ku. Suatu ketika kejadian yang tak pernah dan tak mungkin ku lupakan terjadi dalam hidupku. Aku melihat dia dibonceng oleh pacarnya. jantungku rasanya berdegup sangat kencang, pikiranku kacau, aku bingung dengan apa yang baru terjadi terhadap ku. Setelah aku bertanya kepada teman-temanku, mereka mengatakan itu cemburu, yang artinya aku jatuh cinta kepada siti aminah.
Sekian lama aku memendam perasaan ku. Aku takut kalau dia tahu perasaanku maka dia akan sedih dan marah. Aku takut tidak bisa dekat lagi dengan dia. Aku terus menahan perasaanku. Dia sering curhat tentang pacarnya kepadaku. Bahkan tak jarang aku mendengar bahwa dia bertengkar dan ingin putus. Namun aku selalu meyabarkan dia, aku selalu mengatakan jangan sampai putus. bagiku kebahagiaan siti aminah lebih penting dari pada sakit hatiku ini. Coba bayangkan, bertahun-tahun aku hidup di dunia ini, baru kali inilah aku jatuh cinta. Kalau saja aku berniat jahat, aku bisa saja menyuruh dia putus dengan kekasih nya, karena kan dia juga sering mengikuti perkataan ku. Namun tidak mau, kebahagiaan orang yang kucintai adalah yang paling penting. Karena berkat dialah aku tau bagaimana rasanya jatuh cinta.
Suatu waktu dia putus dengan pacarnya, dan pacarnya tersebut ingin balikan lagi. Dia nanya sama aku, aku bilang tersrah dia, kalau dia masih suka, ya balikan saja. Dan akirnya dia balikan. Aku mengatakan kepadanya kalau aku senang karena dia gak jomblo lagi. Padahal hatiku ini rasanya sangat sakit. Rasanya mending ditonjokin berkali-kali dari pada harus nahan gini. Tapi, ketika itu juga aku mengutarakan isi hatiku kepada siti aminah, gadis yang pertama kucintai di dunia ini setelah ibuku. Dia tidak percaya dengan perkataanku. Namun aku mengatakan aku sungguh-sungguh mencintai dia. Aku mengatakan “siti, aku cinta sama kamu tapi aku gak minta kau untuk menjadi pacarku, karena, jangankan buat jadi pacarmu, untuk bermimpi dan berharap agar kau menjadi kekasihku pun aku tak pernah berani”. Aku tak tau apa yang dirasakan nya, namun yang ada di dalam fikiranku adalah dia akan marah kepadaku. Tapi pada akhirnya dia tidak pernah marah denganku, namun dia bertanya, “mengapa kau menyatakan cinta sama aku saat kau tau aku sudah balikan dengan pacarku?”. Aku hanya menjawab “biar kalo ditolak gak begitu sakit hati”. Padahal di dalam hatiku yang sebenarnya, aku takut kalau dia benci sama aku. Setelah itu dia juga sempat pacaran dengan teman dekatku, yang juga suka maenin cewek. Sesungguhnya hatiku sangat sakit ketika mengetahui mereka pacaran. Apalagi kalau si siti curhat dengan ku. Hatiku rasanya seperti dikoyak-koyak lalu dilempar ke dalam api. Tapi aku memilih untuk selalu menyuport apa yang ingin dia kerjakan, tanpa memperdulikan sakit yang aku rasakan. Aku tak pernah bertanya bagaimana perasaan nya terhadapku, namun aku tau, gadis cantik seperti dia tidaklah mungkin jatuh cinta kepada lelaki seperti aku. Bagiku yang penting dia tau kalau aku pernah suka sama dia, dan dia adalah cinta pertama ku.
Sekarang kami kuliah di kota yang berbeda. Namun terkadang kami masih berkomunikasi lewat sms, bbm, twitter, dan lain lain. Katanya dia belum punya pacar, dan masih senang jomblo. Namun aku sudah menyerah mengenai perasaanku. Aku lebih memilih mendoakan dia agar dia mendapatkan lelaki tampan, dan lelaki itu memiliki cinta yang besar kepadanya seperti aku mencintai dirinya. “I LOVE YOU SITI AMINAH NASUTION, SEMOGA SUATU SAAT KAU SADAR, AKU MENCINTAI MU MELEBIHI CINTAKU KEPADA DIRIKU SENDIRI, OLEH KARENANYA AKU LEBIH MEMILIH BAHAGIAMU DARIPADA SAKITKU.” Semoga para pembaca tidak mengalami hal yang sama dengan saya. amin
Cerpen Karangan: Muhammad Irham
Facebook: www.facebook.com/irhamhsb19
nama: muhammad irham
alamat: jalan kampung baru no.66, rantauprapat,labuhanbatu, sumatera utara
status: mahasiswa di universitas islam negeri sultan syarif khasim riau
jenis kelamin: laki-laki
status hubungan: single
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar