Rabu, 20 Januari 2016

Riview Persediaan Eceran

Persediaan eceran
Adalah sutu barang yang telah di tentukan supaya penjualan nya bertahap
ada 3 metode yang bisa di gunakan untuk menentukan harga pokok atau harga pasar
1.      Setiap jenis persediaan
2.      Kelompok persediaan tertentu
3.      Persediaan secara keseluruhan
Apa itu metode persediaan eceran ?

Jawab :

Yaitu metode yang bisa digunakan pada perusahaan retail atau department store

Contoh Soal
Misalkan catatan perkiraan Inventory of Merchandise dari perusahaan “Kuda Terbang” adalah :
                                    31/12/2003                  31/12/2004                  31/12/2005     
At Cost (Biaya)          Rp 500.000                 Rp 600.000                 Rp 750.000
At Market (Pasar)       Rp 500.000                 Rp 520.000                 Rp 700.000
Sedangkan data lain untuk income statement, adalah sebagai berikut :
                                                        Selama Tahun 2004        Selama Tahun 2005
Purchase (pembelian)                          Rp 1.300.000              Rp 1.630.000
Net Sales (Penjualan)                          Rp 2.400.000              Rp 2.900.000
Operating Income (beban operasi)      Rp 1.000.000              Rp 1.100.000

Jawaban                                                             

Untuk tahun 2004 :
Menurut cara (metode) ini, nilai yang lebih rendah dari persediaan, langsung dicatat ke dalam perkiraan Inventory, dan langsung pula dicatat dalam Cost of Goods Sold melalui jurnal adjustment. Dengan demikian dari data tersebut di muka, untuk tahun 2004 diperhitungkan :
Inventory of Merchandise (Persediaan Awal)      Rp.500.000.-  
Inventory of Merchandise (Persediaan Akhir)     Rp.520.000.-
Purchases (Pembelian)                                         Rp.1.300.000.- 
Net Sales (Penjualan)                                           Rp.2.400.000.-                                                            Operating Expenses (Beban Operasi)                  Rp.1.000.000.-                                   


Berdasar data tahun 2004 tersebut, pada tanggal 31 Desember 2004 perusahaan “Kuda Terbang” akan menyusun jurnal adjustment tentang Cost Of Goods Sold, sebagai berikut
A
Cost of goods sold ( HPP )                                Rp.500.000
                 Inventory of merchandise ( Awal )                      Rp.500.000
B
Inventory of merchandise ( Akhir )                   Rp.520.000
                 Cost of goods sold ( HPP )                                   Rp.520.000
C
Cost of goods sold ( HPP )                                Rp.1.300.000
                 Purchase ( Pembeliaan )                                       Rp.1.300.000

Bilamana digambarkan , maka perkiraan Inventory of Merchandise dan perkiraan Cost Of Goods Sold akan terlihat sebagai berikut :

Inventory of Merchandise

TANGGAL
KETERANGAN
JUMLAH
TANGGAL
KETERANGAN
JUMLAH
31 Januari
Saldo
Rp.500.000
31 Desember
Adjustment
Rp.500.000
31 Desember
Adjustment
Rp.520.000




Cost Of Goods Sold

TANGGAL
KETERANGAN
JUMLAH
TANGGAL
KETERANGAN
JUMLAH
31 Desember
Adjustment
Rp.500.000
31 Desembr
Adjustment
Rp.500.000
31 Desember
Adjustment
Rp.1.300.000



TOTAL

Rp.1.800.000


Rp.500.000

Riview Persediaan Barang Dagang

 Persediaan
Adalah suatu barang yang menjadi objek usaha di dalam perusahaan, bisa kita contoh kan seperti barang mentah perusahaan yang akan di olah menjadi barang jadi, lalu persediaan itu bisa kita simpulkan seperti contoh, kita hari ini sudah membuat produksi suatu barang yang nanti nya akan di kirim ke pada para konsumen, nah barang ini masih di kita simpan di gudang, dan akan di kirim minggu depan, nah ini adalah contoh kecil dari persediaan, supaya si perusahaan ini tidak akan kehilanggan persediaan.

Jenis – jenis persediaan
1.      Merchandise inventory ( persediaan barang dagang )
2.      Direct materials inventory ( persediaan bahan baku )
3.      Indirect materials inventory ( persediaan bahan pembantu )
4.      Work in process inventory ( persediaan barang dalam proses )
5.      Finished goods inventory ( persediaan barang jadi )

Metode perpetual
adalah semua pembelian barang harus sesuai dengan yang ada di persediaan, supaya kita bisa mengetahui apa saja barang yang masih ada di dalam persediaan
Pos – pos yang di masukan ked ala persediaan :
1. Barang dalam penjualan
2. Barang titipan
3. Barang yang di pisahkan
4. Barang yang telah di jual dengan anggaran
5. Barang yang telah di jual dengan tingkat retur yang tinggi

Penilaian Persediaan
      Metode Periodik  
1.      Special klutification
2.      Simple averange ( rata-rata sederhana )
3.      Rata – rata tertimbang
4.      Fifo
5.      Lifo

Metode Perpektual
1.      Fifo
2.      Lifo
3.      Moving averange ( rata – rata bergerak )


Pembukuan / Pencatatan Persediaan
1.    Tanggal 10 Jan 2010 dibeli 1.000 kg barang dagangan dengan harga Rp. 4.000, setiap kilogram.
2.    Tanggal 11 Jan 2010 dikembalikan 100 kg barang dagangan yang dibeli pada tanggal 10 Jan 2010 kepada pihak penjual karena ternyata rusak. Untuk itu perusahaan menerima kembali uang sebesar 100 x Rp 4.000 = Rp. 400.000
3.    Tanggal 21 Jan 2010 dijual 800 kg barang dagangan dengan harga jual Rp 4.400 setiap kilogramnya.
4.    Tanggal 22 Jan 2010 diterima kembali dari pihak pembeli 80 kg barang dagangan yang dijual pada tanggal 21 Jan 2010 karena ternyata rusak. Untuk itu, perusahaan membayar kembali uang sebesar 80 x Rp 4.400 = Rp 352.000
Jawab :
TGL
METODE PERPEKTUAL
METODE FISIKI
10/01
Inventory of merchandise  Rp.4.000.000
                   Cash                       Rp.4.000.000
Purchase                    Rp.4.000.000
         Cash                                Rp.4.000.000
11/01
Cash                                   Rp.400.000
       Merchandise Inv                 Rp.400.000
Cash                           Rp.400.000
         Purchase Return              Rp.400.000
21/01
Mencatat penerimaan uang hasil penjualan


Cash                                  Rp.3.520.000
           Sales                               Rp.3.520.000
Cash                           Rp.3.520.000
          Sales                              Rp.3.520.000

Mencatat pengeluaran barang


Cost of good sold              Rp.3.200.000
           Merch.inv                       Rp.3.200.000

22/01
Mencatat pembayaran kembali uang penjualan


Sales Return                      Rp. 352.000
            Cash                               Rp.352.000


Mencatat pemasukan kembali barang


Merchandise Inv                Rp.320.000
            Cost of good sold           Rp.320.000


Penilaian persediaan :
A.    Metode pencatatan periodic / fisik
1.      Metode special identification :
Perusahaan Dagang Wijaya Kusuma selama bulan Januari 2007 mempunyai catatan tentang usaha perdagangannya sbb:
Tanggal 1        : Persediaan  20.000 kg @ Rp 250 = Rp  5.000.000
Tanggal 5        : Persediaan  25.000 kg @ Rp 240 = Rp  6.000.000
Tanggal 10      : Persediaan  30.000 kg @ Rp 230 = Rp  6.900.000
Tanggal 15      : Persediaan  32.000 kg @ Rp 260 = Rp  8.320.000
                                            107.000                       Rp 26.220.000
Catatan penjualan yang dilakukan selama bulan januari 2007 adalah sbb:
Tanggal 7        : Penjualan 22.000 kg                
Tanggal 12      : Penjualan 31.000 kg
Tanggal 14      : Penjualan 20.000 kg
Tanggal 27      : Penjualan 30.000 kg
                                         103.000
Berapakah nilai persediaan akhir pada tanggal 31 Jan 2007 jika dimisalkan berdasarkan tanda pengenal, terdapat sisa persediaan sebanyak 4.000 kg dengan rincian sbb:
1.000 kg dengan harga Rp 250, 1.000 kg dengan harga Rp 230, 2.000 kg dengan harga Rp 260
Jawab
107.000 – 103.000 = 4.000 kg
1000 x Rp 250 = Rp 250.000
1000 x Rp 230 = Rp 230.000
2000 x Rp 260 = Rp 520.000
                           Rp 1.000.000

2.      Metode simple averange

Dengan menggunakan data pada contoh soal no 1, berapakah nilai persediaan akhir pada tanggal 31 jan 2007 menurut metode rata-rata sederhana?

Jawab :

(250 + 240 + 230 + 260) 
                                    4
= Rp.245

3.      Metode Weighted Average (Rata-rata Tertimbang)

Dengan menggunakan data pada contoh soal no 1, berapakah nilai persediaan akhir pada tanggal 31 jan 2007 menurut metode rata-rata tertimbang?

Jawab :

26.220.000  
                            107.000       
= Rp.245,05
4000 x Rp 245,05  = Rp 980.200

4.      Metode FIFO (First In First Out)

Dengan menggunakan data pada contoh soal no , berapakah nilai persediaan akhir pada tanggal 31 jan 2007 menurut metode FIFO?

Jawab :
                   
4000 x 260      = Rp 1.040.000

5.      Metode LIFO (Last In First Out)
                 
Dengan menggunakan data pada contoh soal no , berapakah nilai persediaan akhir pada tanggal 31 jan 2007 menurut metode LIFO?

Jawab :
                             
4000 x Rp 250 = Rp 1.000.000