Rabu, 27 April 2016

Pengakuan Pendapatan


A.  Pengakuan pendapatan adalah perusahaan yang melakukan investasi dalam sekuritas utang dan ekuitas dari perusahaan lain adalah memperoleh pendapatan dalam bentuk bunga atau deviden

B. Sekuritas utang
Sekuritas Utang memiliki tingkat bunga kontrak yang jika dikalikan nilai nominal sekuritasnya menunjukkan jumlah kas yang akan diterima oleh pemegangnya dalam bentuk bunga untuk setiap tahun. Ketika bunga diterima, akun kas didebit dan pendapatan bunga dikredit. Akan tetapi, ketika sekuritas utang diperoleh dengan harga yang lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai jatuh temponya dan
1.      Sekuritas Utang diklasifikasi sebagai held to maturity atau dimiliki hingga jatuh tempo , amortisasi atas premium atau diskontro akan menyesuaikan besarnya pendapatan bunga.

2.      Sekuritas Utang diklasifikasikan sebagai trading atau bisa dibilang diperdagangkan Karena investasi dalam sekuritas utang yang dikalasiikasi sebagai trading dan available for sale tidak diamortisasi maka ketika pembayaran bunga diterima.

3.      Sekuritas Utang di Klasifikasikan sebagai available for sale securities yang bisa dibilang sebagai Tersedia untuk Dijual

C. Sekuritas Ekuitas : sekuritas ini menggunakan 2 metode untuk mencatat pendapatan yang terjadi atas investasi tergantung pada besarnya pengaruh atay pengendalian terhadap perusahaan investasi.


Senin, 25 April 2016

Sejarah PT NISSAN MOTOR INDONESIA ( NMI )


Image result for LOGO NISSAN

Belakangan ini Brand pabrikan Nissan cukup mengebrak pasar roda 4 di Indonesia. Beberapa varian mobil terbarunya seperti Livina series bahkan menduduki 5 lima besar penjualan mobil di Indonesia. Namun belum banyak yang tahu mengenai sejarah Nissan di Indonesia. 

Berikut ini merupakan sedikit sejarah mengenai berdirinya Nissan di Indonesia :
 

Era 60
Nissan pertama kali masuk secara resmi ke Indonesia pada tahun 1969 dengan nama Datsun melalui Agen Tunggal PT Indokaya yang didirikan oleh H. Abdul Wahab Affan bersama dengan saudara-saudaranya.

Jenis kendaraan yang diproduksi pada tahun itu adalah pick up, multi purpose (jip) dan sedan dengan produksi rata-rata 750 unit/bln yang dipasarkan di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Lampung, Bengkulu, Palembang, Padang, Balikpapan, Ujung Pandang, Medan dan Menado.

Era 70
Pada tahun 1974 PT Indokaya memproduksi Datsun Sena yang penggunaan kandungan lokalnya mencapai 75 % guna memenuhi anjuran pemerintah untuk menjalankan program lokalisasi bagi kendaraan roda empat. Produksi rata-rata 250 unit per bulan.


Era 80
Pada tanggal 14 April 1981, keagenan tunggal Datsun dipegang oleh PT Wahana Wirawan. Produksi awalnya adalah Multi Purpose Vehicle (Jeep Nissan Patrol 2800cc 4WD) dan sedan Nissan Laurel, Sunny dan Stanza (khusus untuk taksi). Disamping menjual kendaraan Nissan kepada umum, PT Wahana Wirawan juga memasarkan kendaraan taksi di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1984 dibentuk perusahaan baru bernama PT Nayaka Wirawan yang berfungsi sebagai Sole Distributor sedangkan PT Wahana Wirawan sendiri tetap sebagai pemegang Agen Tunggal Nissan di Indonesia.

Akhir tahun 1986, PT Nayaka Wirawan dijual kepada Indomobil Group dan tahun 1989 PT Nayaka Wirawan dibubarkan dan selanjutnya didirikan PT Indocitra Buana pada 23 November 1989.

Era 90
Daerah pemasaran Nissan meliputi Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya untuk sedan dan jeep, Pada tahun 1989 kendaraan yang dipasarkan adalah jenis sedan seperti Nissan Sentra dan Cefiro. Nissan Sunny dijual khusus untuk taksi menggantikan Nissan Stanza.

Dengan perjalanan waktu terjadi perubahan model yaitu Nissan Sentra diganti dengan Nissan Genesis, Pada ssat itu, Nissan belum memiliki Assembling Plant sendiri, unit-unit CKD masih di assembling di Volvo ISMAC yang berlokasi di Ancol, akan tetapi mengingat kapsitas penjualannya meningkat, yaitu rata-rata 400 unit per bulan, Indomobil bekerjasama dengan Marubeni dan Nissan Motor Co. Jepang memutuskan untuk mendirikan Assembly Plant sendiri dengan nama ISMAC Nissan Manufacturing atau disingkat INM di Cikampek Jawa Barat. Perusahaan ini bersama-sama dengan Nissan Motor Co. Jepang merencanakan mendirikan Manufacturing Engine dipakai di dalam negeri dan diekspor kembali ke Jepang.

Mengingat kapasitas produksinya yang tinggi, maka selain kendaraan Nissan, INM juga memproduksi Kendaraan merk lainnya seperti Volvo, SsangYong, VW dan lain-lain.
Untuk pemasaran Nissan di Indonesia, PT Indocitra Buana mengangkat beberapa penyalur dan bengkel Nissan di beberapa kota di seluruh Indonesia.

Pada 26 Agustus 1997 dengan tujuan untuk mengembangkan bisnis retailer di Nissan Group, didirikanlah PT Indomobil Trada Nasional atau disingkat dengan PT INTAN. Meskipun secara hukum perusahaan tersebut telah didirikan semenjak tahun 1997, namun karena kondisi krisis ekonomi yang melanda Indonesia secara umum, PT Indomobil Trada Nasional baru aktif beroperasi pada Januari 2000.

Pada 1 November 1999, PT Indobuana Autoraya resmi bergabung dengan Nissan Group. Pendirian PT Indobuana Autoraya melengkapi struktur perusahaan dalam group Nissan Sangyong menjadi sebagai berikut :

PT Wahana Wirawan sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Nissan
PT Indocitra Buana sebagai Sole Distributor Merk Nissan
PT Indomobil Trada Nasional sebagai Sales Operation (Retailer)
PT Indobuana Autoraya sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk SsangYong.
Namun kerjasama ini berakhir setelah pihak Nissan Jepang menjadi pemegang saham mayoritas dan pengelolaan bisnis SsangYong dijalankan oleh Indomobil Volvo pada Oktober 2001.


Era 2000
Saat ini PT Indomobil Trada Nasional mengkhususkan diri pada jenis usaha perdagangan kendaraan bermotor baik New Cars maupun Used Cars, Accessories Shop, maupun bengkel perwakilan Nissan.

Kantor Cabang yang dimiliki PT Indomobil Trada Nasional adalah : 
Sunter (3s) 
      Halim (1s) sebagai bengkel perwakilan Nissan
3.      MT Haryono (1s) khusus showroom
4.      Pondok Indah (3s)
5.      Pantai Indah Kapuk (3s)
6.      Kebon Jeruk (Showroom mobil baru dan bekas, accessories shop)

Pada pertengahan tahun 2001 dengan telah bergabungnya Nissan dengan Renault secara Internasional, maka di Indonesia pun dijalinlah kerjasama antara Indomobil Group dalam hal ini diwakili oleh PT Auto Euro Indonesia dan Renault Perancis untuk memasarkan kendaraan Renault di Indonesia dengan dukungan awal manajemen, jaringan pemasaran dan layanan purna jual Nissan.

Saat ini, struktur perusahaan Nissan adalah sebagai berikut :
1. PT Nissan Motor Indonesia sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Nissan
2. PT Nissan Motor Distributor Indonesia sebagai Sole Distributor Merk Nissan
3.  PT Wahana Wirawan sebagai Sales Operation (Join penyalur)
4.  PT Indomobil Trada Nasional sebagai Sales Operation (Retailer)
5.  PT Auto Euro Indonesia sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Renault.

Nama  : Muh Rafli Renaldi
Npm   : 46214878
Kelas  : 2DA02
Sumber : 
nissan-mobil.blogspot.com

Rabu, 20 April 2016

Ekuitas Pemegang Saham Laba Ditahan



Ekuitas Pemegang Saham Laba Ditahan

1. Pengertian Laba Ditahan Laba ditahan adalah laba perusahaan perseroan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Laba tidak dibagi adalah akumulasi dari laba perseroan dari tahun- tahun yang lalu dan tidak dibagikan kepada para pemilik. Laba ditahan dimaksudkan sebagai modal tambahan perseroan terbatas, agar dapat berkembang dengan baik

2. Format Laporan Laba Ditahan
A.  Tanpa Pencadangan Laba Ditahan

 


B. Dengan Pencadangan yang Tidak Dicadangkan


 



3. Macam-Macam Deviden

1. Cash deviden Dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham dalam bentuk uang tunai (cash).

2. Script deviden Suatu surat tanda kesediaan membayar sejumlah uang tertentu yg diberikan perusahaan kepada para pemegang saham sebagai dividen.

3. Property deviden Dividen yangg diberikan kepada para pemegang saham dalam bentuk barang-barang (tak berupa uang tunai ataupun (modal) saham perusahaan).

4. Liquiditing deviden Dividen yangg dibayarkan kepada para pemegang saham dimana sebagian dari jumlah tersebut dimaksudkan sebagai pembayaran bagian laba (Cash Dividen) sedangkan sebagian lagi dimaksudkan sebagai pengembalian modal yang ditanamkan (diinvestasikan) oleh para pemegang saham ke dalam perusahaan tersebut

5. Stock deviden Dividen yang diberikan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri.